Ad (728x90)

Selasa, 13 Januari 2009

MINDSET

KEIKHLASAN MENJAMIN KEBAHAGIAAN
Oleh : Rofiq Abidin

Kebahagiaan menjadi titik tuju setiap langkah manusia dalam mengarungi kehidupannya, yang dalam perjalanan tawakalnya tak lepas dari goresan – goresan fakta yang menguji keikhlasannya. Rasa ikhlas dan rasa bahagia sama – sama terletak di dasar hati yang dalam kolerasinya setiap keikhlasan senantiasa membiaskan cahaya kebahagiaan. Manifestasi keikhlasan ialah memurnikan dorongan niat/kehendak untuk mewujudkan suatu tujuan yang akan dicapai, selanjutnya berwujud menjadi nur Ilahiyah yang dapat menscreening jiwa dalam setiap langkah kerja sehingga dapat menjaga kebahagiaan dalam segala suasana bathin.

Banyak yang menilai bahwa sebuah kesuksesan seseorang diukur dari materi/kekayaan yang ia punyai ataupun ketenaran yang diperoleh atau bahkan keturunan. Namun setiap materi, ketenaran dan keturunan terkadang tak selamanya menjamin kebahagiaan, karena letak kebahagiaan sesungguhnya ada di dasar hati yang terekspresi dengan beragam refleksitas bahasa tubuh yang bermacam – macam. Untuk senantiasa menjaga dan mengabadikan kebahagiaan adalah dengan rasa ikhlas menerima keadaan apapun yang terjadi pada diri kita, bukan dalam makna pasrah tanpa langkah atau diam berputus asa, namun ikhlas itu tidak ada resistant (penghambat) dalam hati baik dalam yang berwujud tafkir ataupun sikap, bersih hati benar – benar akan menjamin kebahagiaan karena yang ikhlas tak akan ada godaan – godaan iblis yang telah berkomitmen dengan lantang kepada Allah bahwa seluruh manusia akan digoda, namun satu yang tak akan pernah digoda oleh iblis ialah “orang – orang yang ikhlas” sebagaimana dalam QS Al Hijr ayat 39-40 :

Iblis berkata : “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan semuanya (39), kecuali hamba – hamba Engkau yang muklis diantara mereka(40)

Keikhlasan yang berwujud dalam rasa syukur, berarti seseorang telah menikmati perasaan ikhlasnya dengan menerima secara lapang dada anugerah yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, tidak ada protes kepada Allah tapi terus mensyukuri dan mensyukuri nikmatnya. Keikhlasan dalam menerima ujian, berarti seseorang telah rela apapun yang telah diputuskan Rabb kepadanya, namun senantiasa berdzikir mengefaluasi diri untuk menuju perubahan.
Oleh karena itu sucikanlah jiwa kita selapang – lapangnya dalam keadaan apapun atau dalam ujian apapun maka akan merasakan kebahagiaan dan pasti setiap keikhlasan akan membiaskan cahaya inovasi – inovasi dan kreatifitas – kretifitas brilian yang dapat mengakselerasi tawakal dalam mencari solusi hidup dan kehidupan, sehingga tetap istiqomah dengan prinsip – prinsip hidup Ilahiah yang telah disyahadatkan dan diamalkan.

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © RAHMATAN LIL ALAMIN 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism