Ad (728x90)

Kamis, 09 Juni 2011

Sholat


Sudah Sholatkah Kita?
Oleh : Rofiq Abidin

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab ( Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar keutamaannya. (QS. Al Anka’but : 14).

Ibadah sholat merupakan ajaran Ilahi yang telah diajarkan sejak dini pada Ummat Islam. Namun boleh jadi belum ada peningkatan kualitas pengamalan sholat kita yang signifikan, baik dari segi kualitas kehusyukan, ketepatan waktu atau bahkan pengamalannya dalam kehidupan nyata. Padahal usia kita makin hari makin bertambah, waktu yang kita pahami sebagai anugerah Allah untuk mengabdi kepada-Nya, terkadang masih kita sia-siakan pemanfaatannya. Sesungguhnya sholat memiliki spirit ruhaniah yang dapat memberikan manfaat besar bagi ketentraman qolbu dan kelangsungan kehidupan kita. Perjalanan spiritual Rosululloh Muhammad SAW yang kita kenal dengan isro’ dan mi’roj menghasilkan point penting, yakni “Sholat 5 Waktu”. Sholat merupakan kombinasi fisik, ucapan dan fikiran secara khusuk yang tertuju kepada yang maha satu, Sang Khalik Allah SWT, sehingga musalli (pelaku sholat) dapat benar-benar mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar. Dalam gerakan dan bacaan sholat juga terkandung hikmah dan simbol spiritual yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka hendaknya kita tidak hanya melakukan sholat secara ritual namun juga dalam konsep actual.

Hakekat Sholat
a.    Sholat Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar
Dalam firman Allah Surat Al Anka’but ayat 14 secara eksplisit menjelaskan hubungan antara sholat dan perilaku, yakni pencegahan perbuatan keji dan munkar. Seseorang yang mencegah, otomatis wajib meninggalkan perbuatan keji dan munkar tersebut. Rutinitas sholat saja memang tidak cukup tanpa pemaknaan dan pemahaman yang mendalam. Ritual sholat yang dilakukan secara benar dan teratur tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan, namun juga dapat membentuk karakter muslim yang baik. Mari kita cermati sejenak, saat takbir, kita mengangkat kedua tangan dan diikuti dengan membaca Allahu Akbar, pada saat itulah kita benar-benar terasa kecil dan sangat lemah di hadapan Allah, jika kita terus melakukannya dan menghayatinya dengan benar, maka kita akan menjadi orang yang rendah hati dan tidak sombong. Dari sinilah kita akan dapat mengetahui hakekat sholat dengan mendalami dan memaknai setiap gerakan sholat yang kita lakukan.
b.    Sholat Ibadah Utama dalam Islam
Kita tahu bahwa sholat merupakan bentuk pengabdian secara langsung kepada Allah, pun juga merupakan bentuk rasa syukur kita atas segala nikmat-Nya. Apapun masalah kita dengan sholat akan mendapat jawabannya. Coba saja kita cermati, ada sholat istikhoroh untuk memohon petunjuk saat kita bingung memilih, ada sholat hajat untuk memohon permintaan khusus, ada sholat dhuha agar dimudahkan rezekinya dan sholat-sholat lainnya yang memiliki muatan sendiri- sendiri. Dengan sholat, segala soal terjawab, memang tidak mudah mempaektekkan, namun jika kita benar-benar sholat pasti sholat akan menjadi penawar hati, solusi akan muncul setelah kita meng-nol-kan hati kita dengan sholat, merefresh qolbu kita, sehingga mengalirlah kreatifitas dalam diri secara dinamis. Ingat bahwa amal perbuatan yang pertama kali dihisab adalah sholat, sholat menjadi kunci diterimanya ibadah-ibadah yang lain, maka jagalah sholat kita agar tidak rusak amalan kita. Begitu pentingnya sholat, Khalifah Umar Ibnu Al Khatab mengirim pesan kepada gubernurnya : “menurutku, urusan kalian yang paling penting ialah sholat, siapa yang selalu menjaga dan memeliharanya berarti dia telah memelihara Din-nya. Dan siapa yang mengabaikannya, maka urusan yang lain akan terabaikan”.
c.    Sholat sebagai Identitas Muslim
Hiasilah jiwa kita dengan sholat, maka akan tampak identitas keimanan kita. Istilah “Islam  KTP” memang sudah menjangkiti saudara-saudara kita yang merasa muslim namun sholat saja tidak pernah, atau mungkin jarang-jarang. Bukan tidak mungkin umat selain Islam berpendapat orang-orang yang islam (ber-KTP Islam) banyak yang berbuat jahat, mulai dari korupsi, mencuri sampai berbagai tindakan anarkis, padahal mereka juga sudah merasa sholat, benarkah sudah sholat?. Padahal janji Allah orang-orang yang sholat terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Oleh karena itu marilah kita sholat dengan benar, karena sholat adalah identitas muslim, jika benar sholat kita maka benar pula seharusnya perilaku kita. Jika perilaku kita tidak benar maka orang juga akan menilai identitas kita, yakni keislaman kita.
d.    Sholat sebagai penolong
Benarkah sholat bisa menolong kita?, bagaimana caranya?. Bagi para mushalli (pelaku sholat) yang benar dan khusyuk meyakini dengan sholat semua akan jadi mudah, dengan sholat solusi akan datang. Sebagaimana yang saya jelaskan di atas, bahwa jika kita benar-benar sholat dengan benar dan khusuk, maka kita akan mendapat hikmah dan manfaat nan dahsyat. Ukuran benar, mulai dari syarat- rukunnya, penghayatan ucapan, dan tepatnya gerakan. Adapun ukuran khusyuk, memusatkan pikiran hanya kepada Allah, semua beban dunia ditinggal, sehingga terasa komunikasi langsung dengan Allah. Maka sholat inilah yang akan menjadi penolong, baik untuk kesehatan maupun ketenangan bathin, sehingga Allah mudah mengqobulkan setiap keluhan dan permintaan yang kita ucapkan dalam sholat. Inilah yang menjadikan seseorang yang rutin dalam sholat akan selalu mendapatkan pertolongan berupa solusi dalam setiap masalahnya. Berikut ini janji Allah dalam firman-Nya:

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah : 153)

Kita Menjaga Sholat, Maka Sholat Menjaga Kita
Aplikasi sholat memang tidak hanya ritual spiritual saja, karena banyak orang Islam yang rutin melakukan sholat, namun korupsi jalan terus, berjudi makin menjadi, berzina tapi tak merasa berdosa. Mungkin Islamnya baru “Islam KTP”, formal dalam identitas manusia tapi belum formal dalam penilaian Allah. Memang ironis kedengarannya, orang sholat kok masih korupsi, itulah orang yang buta nuraninya, disindir sana- sini masih saja buta, seperti tidak ada apa-apa. Ya sudahlah, sekarang kita evaluasi diri kita. Sudah benarkah sholat kita?. Sudahkah sholat kita menjaga kita dari perbuatan maksiat?, sudahkah sholat kita menjaga kita dan memberi solusi untuk kita?. Nurani kita yang akan menjawabnya. Mari kita cermati firman Allah berikut ini :

“Maka akan ditempatkan tempat yang panas (neraka) orang yang selalu melaksanakan sholat, namun lalai dalam sholatnya”. (QS. Al Ma’un : 4-5)

Mari kita renungi, ada orang yang “selalu melaksanakan sholat” namun lalai, bermakna sholatnya rusak, karena hanya bisa melakukan, tapi belum menemukan hakekat sholat itu sendiri. Sholatnya belum bisa menjaganya dari perbuatan keji dan munkar, sholatnya masih belum memberi solusi saat bimbang dan sholatnya tidak menjaganya saat kesusahan. Maka dari itu, mulailah memperbaiki sholat kita, dengan melakukannya secara benar dan khusuk. Semoga kita menjadi orang-orang yang istiqomah dalam sholat sampai akhir hayat.

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © RAHMATAN LIL ALAMIN 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism