Ad (728x90)

Selasa, 11 Oktober 2011

Semangat Muda...


Pemuda Sang Metamorfosa
oleh : Rofiq Abidin


Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (Al Anbiya (21) : 60)
Tak bisa dinafikkan bahwa pemuda memiliki peran besar dalam perkembangan perubahan di dunia. Nabi dan Rosul yang diutus oleh Allah merupakan manusia pilihan yang sejak usia muda telah memiliki peran terhadap perubahan pada eranya masing-masing. Sebut saja Nabi Ibrahim Alaihi Salam, pemuda militan yang memiliki keberanian tinggi mengubah kiblat pemikiran dan paganisme masyarakat yang mengagung-agungkan berhala,  Ibrahim menghancurkan “berhala-berhala” kecil, lalu menggantungkan kapaknya ke “berhala” yang paling besar untuk memberikan pelajaran kepada kaumnya bahwa menyembah berhala itu (tuhan selain Allah SWT) sama sekali tidak bisa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya. Nabi Yusuf sosok pemuda tampan yang memiliki keistikomahan karena tak tergoda nafsu, meski kesempatan ada. Yusuf tak mau meladeni  wanita (Zulaikha) yang terus menggodanya. Ketika Yusuf digoda, ia justru berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Nabi Muhammad SAW sosok manusia paling berpengaruh di dunia, pada masa mudanya adalah sosok Al Amin (terpercaya) karena kejujurannya dalam bergaul, dalam berbisnis dan dalam mengemban amanah. Keberanian, keteguhan dan kejujuran hendaknya menjadi modal utama para pemuda untuk mendongktak tafkir (pola pikir) yang kurang maju dan tindakan yang keluar dari nilai-nilai keIslaman.
Potensi Pemuda
Kesempatan muda memang jangan kita sia-siakan, karena waktu takkan bisa diulang walau sedetik saja, maka kesempatan dan potensi pemuda hendaknya kita pergunakan dengan sebaik-baiknya. Mari kita cermati potensi para pemuda, yang pertama tentunya “semangat” yang selalu menjadi obor perjuangan apa saja untuk meraih tujuan dan cita-cita. Semangat yang menggebu-gebu bisa menjadi pemicu orang-orang sekitarnya bagai virus yang menular, namun perlu memperhatikan arah dan tujuan perjuangan. Yang kedua adalah “keberanian”, tentunya sebuah perubahan tidak akan terjadi manakala tidak ada yang berani memulainya. Yang ketiga adalah “ide-ide brillian”, kecerdasannya masih sangat perlu diasah dan digali, karena masih fresh dan hausnya terhadap ilmu mengantarkannya menyimpan ide-ide brilian yang akan menjadi referensi solusi yang efektif dan efisien. Setidaknya tiga potensi ini akan menjadi titik awal sebuah perubahan dalam sebuah perjuangan, marilah kita berikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi generasi yang akan menjadi penerus bangsa.

Peran Pemuda dalam Sejarah Bangsa
Di antara para pemuda di zaman Rosulullah Muhammad SAW saat membangun negeri Madinah Al Munawaroh yang sangat berjasa terhadap perkembangan da’wah dan peradaban Islam adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr ibnul Ash, Muadz bin Jabal, dan Zaid bin Tsabit, mereka ini telah menyerap dari Rasulullah SAW berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan Islam selanjutnya. Di sisi lain ada Khalid ibnul Walid, Al-Mutsanna bin Haritsah, Asy-Syaibany dan selain mereka yang gigih dalam menyebarkan Islam lewat medan pertempuran jihad di jalan Allah SWT.
Selanjutnya tak hilang dari benak kita bahwa sejarah Indonesia juga telah mengalami perubahan besar pada saat para pemuda Indonesia bergerak aktif dan peduli dengan bangsanya. Sebut saja pada 28 Oktober 1928 para pemuda yang dipimpin oleh Mohammad Yamin mengikrarkan perihal yang sangat penting bagi kelangsungan Negara Indonesia yang notabene memiliki kekayaan keanekaragaman hayati dan masyarakatnya yang begitu plural. Dari sebuah titik ikrar “Sumpah Pemuda” maka selanjutnya terbentanglah garis lurus dari Sabang sampai Merauke menjadi wilayah kesatuan Republik Indonesia.

Pemuda Sang Metamorfosa Perubahan
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi)
Masa muda masa yang paling indah, begitu kira-kira celoteh anak zaman sekarang. Mungkin dalam benaknya ingin menikmati hidup dengan foya-foya saja atau menikmati masa keemasannya dengan karya-karya yang tidak akan bisa dilakukan pada masa tuanya. Setiap kita pun akan memilih berdasarkan kebutuhan dan tujuan hidup masing-masing. Masa muda adalah masa emas dimana saat muda memiliki minimal tiga hal di atas, semangat, keberanian dan kecerdasan. Maka kepada generasi muda, nikmatilah masa muda dengan memproses diri menjadi generasi unggul yang berperan bagi kehidupan bernegara dan kelanjutan da’wah Islam. Adapun karakteristik pemuda yang akan menjadi metamorfosa perubahan setidaknya memiliki beberapa hal berikut :
1.      Tagyirun Nufus
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan hidup utama seseorang jika ia ingin memiliki eksistensi hidup yang dinamis. Dengan bekal semangat untuk tagyirun nufus (mengubah diri menjadi lebih baik), maka pemuda ini sadar akan pentingnya perubahan diri dan lingkungannya demi eksistensi kehidupan selanjutnya. Pemuda ini akan senantiasa memiliki visi ke depan (visioner), suka tantangan dan tidak cengeng dengan keadaan. Tagyirun nufus yang dilakukan seorang pemuda hendaknya dilakukan secara seimbang dan dinamis. Adapun yang perlu terus diubah dalam hidupnya adalah :
a.       Sikap, dalam setiap tindakan seseorang menyimpan niat dan kepentingan, maka setiap niat baik yang selanjutnya diamalkan terkadang didapati kekurangsempurnan. Disinilah kita mengubah sesuatu yang belum sempurna menjadi lebih sempurna, yang belum efektif menjadi lebih efektif dan yang belum maksimal menjadi optimal. Tagyirun nufus menjadi spirit perubahan dalam setiap niat, sikap dan hasil yang kita peroleh.
b.      Kemampuan dan ketrampilan (istito’ah dan maharoh), dalam era penuh kompetitif ini, maka keahlian menjadi faktor penting untuk meraih kesuksesan dan eksistensi hidup. Maka pemuda hendaknya memiliki kemampuan dan ketrampilan tesendiri dan terus diasah menjadi lebih piawai, sehingga tagyirun nufus terus berjalan seiring dengan perubahan zaman.
c.       Hubungan (silah), pergaulan anak muda sering menjadi perhatian pihak orang tua, jika pergaulan salah maka berdamak negatif bagi jiwa, sikap dan mentalnya, namun jika pergaulan benar maka berdampak positif bagi perubahannya kedepan. Maka perlu kiranya dalam tagyirun nufus membangun silah (hubungan) baik dengan rekan bisnis dan komunitas sosial lainnya, namun perlu memperhatikan fungsi dan kualitas pertemanan.
2.      Hubbul wathan, mencintai negara merupakan bagian dari iman, maka pemuda yang memiliki patriotisme tinggi akan memiliki spirit dahsyat mengubah diri demi kemajuan bangsanya, sehingga ia akan bermetamorfosa menjadi generasi yang cinta negara dan punya rasa memiliki yang tinggi terhadap negaranya.
3.      Suja’ah, berani berinovasi, berani menyampaikan pendapat, ide dan kebenaran serta berani memegang teguh prinsip kebenaran akan menjadikan seorang pemuda tangguh yang mengubah pola pikir kurang maju dan kurang inovatif yang dipengaruhi oleh ketakutan untuk berubah.
4.      Akhlakul Karimah, merupakan visi nabi yang diutus untuk umat manusia, maka pemuda yang memiliki akhlakul karimahlah yang akan mudah dipercaya mengemban sebuah amanah karena budi pekerti luhur adalah kunci profesionalisme. Jadilah pemuda yang berakhlak mulia, mulai dari niat, penampilan, sikap dan perilaku  yang menjadi tauladan bagi perubahan, jangan sampai perubahan kearah modern meninggalkan nilai-nilai akhlakul karimah.
5.      Istiqomah, teguh pendirian merupakan sikap para nabi dan rasul dan para tokoh dunia. Mereka kuat dan teguh memegang prinsip, sehingga selalu menjadi spirit dalam setiap ujian. Istiqomah dengan prinsip yang kita punya, akan berdampak tidak hanya kepada diri kita, namun secara tidak langsung juga akan berdampak bagi orang lain yang menteladani keteguhan kita. Pemuda yang istiqomah, inilah kunci dari empat proses metamorfosa di atas, semua butuh istiqomah agar perubahan kearah lebih baik terus berjalan signifkan.
Dengan demikian, wahai pemuda Islam, marilah bermetamorfosa menjadi generasi unggul demi perubahan dan kemajuan Islam dan Negara Indonesia. Semoga menjadi spirit bagi saya dan para pembaca untuk menjadi manusia yang lebih baik, dalam bersikap, berkemampuan dan dalam berperan.

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © RAHMATAN LIL ALAMIN 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism