Meng-install
Komitmen Dakwah Kita
Oleh : Rofiq Abidin
Kian hari kita rasakan dekadensi moral semakin
menjadi- jadi. Pergaulan menjadi jendela efektif
yang mempengaruhi pola pikir, sikap dan keputusan seseorang memilih
jalan. Tidak sedikit orang tua yang prihatin terhadap pergaulan anaknya,
sehingga mengambil tindakan preventif dan protektif agar anaknya tidak
terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Adapun yang duduk di pemerintahan senyatanya terus menerus menuai
kasus korupsi yang notabene mereka kebanyakan muslim. Berbagai iklan di berbagai media telah banyak menyindir sikap pemerintah yang
korup, namun sepertinya tidak mempan, masihkah berfungsi nuraninya? Melihat kenyataan ini, sebagai muslim tentunya
terketuk hati kita, karena dakwah merupakan komitmen yang perlu kita install
kembali. Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya :
“Dan
hendaklah ada di antara kamu,
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar, merekalah orang – orang yang beruntung”. (Ali Imran : 104)
Melalui ayat ini,
Allah menyeru kepada setiap kita untuk melakukan dakwah sesuai dengan kemampuan
dan bidang keahliannya, apapun profesi dan posisi jabatannya serta di manapun ia berada. Dalam sebuah
hadispun Rasulullah SAW memberikan gambaran betapa dakwah merupakan kewajiban
kita, baik yang memiliki kekuasaan ataupun tidak. Cakupan dakwah tidak terbatas
dalam bentuk ceramah atau pengajian semata, namun dakwah harus menyentuh sektor
kehidupan yang nyata, sehingga maknanya semakin terasa dan memberikan solusi
dalam kelangsungan hidup bersama. Sekarang, yang kita perlukan adalah kembali
menguatkan komitmen da’wah kita (re-installing),
agar da’wah tidak menghambar dan sering ‘hang’
digerogoti virus-virus. Mari kita meng-install ulang komitmen dakwah kita dengan
beberapa hal berikut ini :
Pertama, pahami bahwa da’wah itu fardhu, yang
mengakibatkan konsekuensi dosa bagi orang yang tidak melakukannya.
Kita tidak perlu lagi memperdebatkan ini fardu ain atau fardu kifayah, karena
dalam kenyataannya ummat ini masih butuh sentuhan dakwah, mulai anak-anak,
remaja bahkan dewasa.
Kedua, bersihkan memori kita dari pikiran
yang kotor, nafsu kebebasan, dan paham yang menyesatkan. Ketika Anda
menginstal computer, semua virus dan file aktif yang mencurigakan harus dibersihkan
dulu, kalau tidak ingin instalasi Anda gagal karena software
Anda kalah oleh virus itu.
Ketiga, tanamkan niat dan tujuan yang benar,
ikhlas semata mengharap ridha Allah. Niat akan mempengaruhi perolehan kita. Ketika kita
berda’wah dengan niat karena Allah, niscaya Allah memberi bimbingan sesuai yang
dikehendaki-Nya.
Keempat, Lakukan dakwah dengan proporsional
dan sabar, tiga pendekatan dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW, yakni tangan,
lisan dan hati mestilah dilakukan sesuai kondisi dan posisi kita. Dari pendekatan
kekuasaan, kita lakukan dengan
membuat aturan-aturan yang islami dan tidak memihak kemungkaran. Pendekatan
lisan, ucapkan yang benar walaupun pahit, nasehatkan dalam setiap celah
kesempatan, baik melalui pertemuan maupun person to person. Selanjutnya
pendekatan hati, yakni heart to heart, pendekatan yang terus dilakukan kepada
orang yang sulit sekalipun, bicara dengan hati ke hati, diiringi dengan
penegasan tauladan dan do’a. Semoga komitmen
dakwah kita terus terjaga demi kelangsungan kehidupan kita selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar