Ad (728x90)

Selasa, 21 Februari 2012

Filled Under:

Dakwah


Meng-install Komitmen Dakwah Kita
Oleh : Rofiq Abidin
Kian hari kita rasakan dekadensi moral semakin menjadi- jadi. Pergaulan menjadi jendela  efektif  yang mempengaruhi pola pikir, sikap dan keputusan seseorang memilih jalan. Tidak sedikit orang tua yang prihatin terhadap pergaulan anaknya, sehingga mengambil tindakan preventif dan protektif agar anaknya tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Adapun yang duduk di pemerintahan senyatanya terus menerus menuai kasus korupsi yang notabene mereka kebanyakan muslim. Berbagai iklan di berbagai media telah banyak menyindir sikap pemerintah yang korup, namun sepertinya tidak mempan, masihkah berfungsi nuraninya? Melihat kenyataan ini, sebagai muslim tentunya terketuk hati kita, karena dakwah merupakan komitmen yang perlu kita install kembali. Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang – orang yang beruntung”. (Ali Imran : 104)
Melalui ayat ini, Allah menyeru kepada setiap kita untuk melakukan dakwah sesuai dengan kemampuan dan bidang keahliannya, apapun profesi dan posisi jabatannya serta di manapun ia berada. Dalam sebuah hadispun Rasulullah SAW memberikan gambaran betapa dakwah merupakan kewajiban kita, baik yang memiliki kekuasaan ataupun tidak. Cakupan dakwah tidak terbatas dalam bentuk ceramah atau pengajian semata, namun dakwah harus menyentuh sektor kehidupan yang nyata, sehingga maknanya semakin terasa dan memberikan solusi dalam kelangsungan hidup bersama. Sekarang, yang kita perlukan adalah kembali menguatkan komitmen da’wah kita (re-installing), agar da’wah tidak menghambar dan sering ‘hang’ digerogoti virus-virus. Mari kita meng-install ulang komitmen dakwah kita dengan beberapa hal berikut ini :
Pertama, pahami bahwa da’wah itu fardhu, yang mengakibatkan konsekuensi dosa bagi orang yang tidak melakukannya. Kita tidak perlu lagi memperdebatkan ini fardu ain atau fardu kifayah, karena dalam kenyataannya ummat ini masih butuh sentuhan dakwah, mulai anak-anak, remaja bahkan dewasa.
Kedua, bersihkan memori kita dari pikiran yang kotor,  nafsu kebebasan, dan paham yang menyesatkan. Ketika Anda menginstal computer, semua virus dan file aktif yang mencurigakan harus dibersihkan dulu, kalau tidak ingin instalasi Anda gagal karena software Anda kalah oleh virus itu. 
Ketiga, tanamkan niat dan tujuan yang benar, ikhlas semata mengharap ridha Allah. Niat akan mempengaruhi perolehan kita. Ketika kita berda’wah dengan niat karena Allah, niscaya Allah memberi bimbingan sesuai yang dikehendaki-Nya.
Keempat, Lakukan dakwah dengan proporsional dan sabar, tiga pendekatan dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW, yakni tangan, lisan dan hati mestilah dilakukan sesuai kondisi dan posisi kita. Dari pendekatan kekuasaan, kita lakukan dengan membuat aturan-aturan yang islami dan tidak memihak kemungkaran. Pendekatan lisan, ucapkan yang benar walaupun pahit, nasehatkan dalam setiap celah kesempatan, baik melalui pertemuan maupun person to person. Selanjutnya pendekatan hati, yakni heart to heart, pendekatan yang terus dilakukan kepada orang yang sulit sekalipun, bicara dengan hati ke hati, diiringi dengan penegasan tauladan dan do’a. Semoga komitmen dakwah kita terus terjaga demi kelangsungan kehidupan kita selanjutnya. 

Rofiq Abidin

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © RAHMATAN LIL ALAMIN 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism